Presiden Jokowi Sambut Syaikh Sudais di Istana Merdeka - Situs Portal Berita Keluarga Muslim Indonesia
Headlines News :
Home » , , , » Presiden Jokowi Sambut Syaikh Sudais di Istana Merdeka

Presiden Jokowi Sambut Syaikh Sudais di Istana Merdeka

Friday, October 31, 2014 | 3:39 PM

KhalifahLife.com - Kedatangan Syaikh Abdurrahman As Sudais selaku Imam Besar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Istana Merdeka disambut bahagia oleh Presiden Joko Widodo. Meski agenda awal Presiden Jokowi akan melaksanakan sholat Jumat di Masjid Istiqlal yang diimami langsung oleh Syaikh Sudais dibatalkan karena padatnya agenda.

Tetapi pertemuan Jokowi dan Syaikh Sudais tetap berlangsung  yang didampingi oleh  Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin.

Meski pertemuan dilakukan secara tertutup sekitar pukul 11.05  di ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta dan berlangsung selama 15 menit, dari foto yang disiarkan oleh Sekretariat Kabinet, tampak Presiden Jokowi begitu bahagia apalagi ketika Syaikh Sudais memegang tangan Presiden yang baru dilantik pada 20 Oktober lalu ini.

Seperti dikutip dalam laman wikipedia bahwa Asy-Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais ( bahasa Arab : ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺑﻦ
ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﺴﺪﻳﺲ ) atau lebih dikenal dengan
Abdurrahman as-Sudais (Lahir di Riyadh , Arab Saudi pada
10 Februari 1960) adalah Imam dan Khatib Masjidil Haram yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Tempat lahirnya lebih tepat di kota al-Bukairiyah, yang saat
ini berada di Provinsi Qasim.

Ia menjadi Imam dan Khatib Masjidil Haram sejak tahun 1404 H, pertama kali menjadi Imam salat ashar pada tanggal 22 Sya'ban 1404 H dan pertama kali menyampaikan khutbah pada tanggal 15 Ramadhan 1404 H

Kehidupan dan Pendidikan

Ia menghabiskan masa kecilnya di Riyadh , kemudian ia
menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar al-
Mutsanna bin Haritsah, kemudian ia masuk ke Ma'had 'Ilmi
(Sekolah Menengah Kejuruan) Riyadh, ia telah menghafal
al-Qur'an pada usia 12 tahun, [1] dan menghafal al-Qur'an
dari banyak guru di Riyadh atas bimbingan Syaikh
Abdurrahman bin Abdullah Alu Faryan, kedua orang tuanya
berterima kasih kepada guru-guru yang telah mengajarkan
as-Sudais. Ia juga belajar dari Syaikh al-Muqri Muhammad
Abdul Majid Dzakir dan Syaikh Muhammad Ali Hasan. Dan
lulus dari sekolah tersebut dengan membaca al-Qur'an
menggunakan qira'at Hafs dari Ashim pada tahun
1979 /1399 H dengan predikat sangat baik. Kemudian ia melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.

Pada tahun 1408 H ia menyelesaikan studi magisternya
dengan predikat Cum Laude dari Universitas Islam Imam
Muhammad bin Saud , Fakultas Syari'ah Jurusan Ushul
Fiqih.

Kemudian ia menyelesaikan studi doktoralnya di
Universitas Umm Al-Qura dengan predikat Cum Laude,
kemudian disertasinya yang berjudul Studi dan Penelitian
Kitab al-Wadhih fi Ushulul Fiqh karya Abu al-Wafa bin 'Aqil al-
Hanbali dicetak pada tahun 1416 H.

Dalam menulis disertasinya ia dibimbing oleh Prof. Ahmad Fahmi Abu Sanah, dan sidang disertasinya dipimpin oleh Dr. Abdullah bin Abdul Muhsin at-Turki, Sekretaris Jenderal Rabithah al-'Alam al-Islami dan Dr. Ali bin Abbas al-Hakami, Direktur Pascasarjana Fakultas Syari'ah Universitas Umm Al-Qura.

Ia mendapatkan gelar Profesor bidang Ushul Fiqih atas
penelitiannya dengan judul Permasalahan-permasalahan
Ushul Fiqih yang terkait dengan dalil-dalil syar'i yang
dipertentangkan Ibnu Qudamah al-'Azali .

Penghargaan

Pada tahun 2005, Ia mendapatkan penghargaan sebagai
Tokoh Muslim tahun 2005 dari Penghargaan al-Qur'an
Internasional Dubai sesi kesembilan atas jasanya dalam
bidang al-Qur'an dan Islam.

(jwt)

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
KANAL : REDAKSI | IKLAN | HUBUNGI KAMI
Copyright © 2011. Situs Portal Berita Keluarga Muslim Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger