Khalifahlife.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf menilai
pemeriksaan kesehatan menyeluruh terhadap calon polisi laki-laki maupun
wanita perlu dilakukan. Termasuk tes perilaku penyimpangan seksual
melalui tes keperawanan atau tes keperjakaan jika ada.
Menurut
Muzzammil, pemeriksaan itu penting untuk menyeleksi para penegak hukum
yang memiliki moralitas yang unggul dalam penegakan hukum.
"Hukum
itu harus ditegakkan oleh penegak hukum yang punya moralitas tinggi.
Bersih dari pergaulan bebas, korupsi, narkoba, dan catatan kejahatan
lainnya. Tentu harus memiliki intelgensia di atas rata-rata," jelas
politisi PKS asal Lampung ini dalam keterangan persnya, (20/11/2014).
Menurut
Muzzammil, tes kesehatan menyeluruh termasuk tes keperawanan terhadap
calon Polisi Wanita, merupakan salah satu cara untuk mengetahui
kemungkinan adanya jejak buruk calon penegak hukum. Cara lain bisa
dengan investigasi lapangan atau dengan lie detector untuk mencocokan
antara bukti dan pengakuan calon.
"Tapi
kalaupun tes keperawanan harus dilakukan, maka harus dilakukan secara
hati-hati, tidak menyakiti dan menjaga kehormatan aurat perempuan. Jadi
pemeriksaan harus dilakukan oleh bidan atau dokter ahli dari perempuan
juga. Bukan laki-laki. Untuk itu Polri harus bekerjasama dengan IDI,"
paparnya.
Selain itu, lanjut Muzzammil, calon
polwan harus diberikan hak jawab atau klarifikasi terhadap hasil tes
keperawanan. Karena rusaknya selaput dara bisa saja karena sebab atau
faktor lain di luar hubungan badan atau perilaku seksual menyimpang.
"Hak
jawab ini penting untuk memberikan ruang klarifikasi kepada calon
polwan jika dia tidak pernah terlibat dalam pergaulan bebas atau pernah
berhubungan di luar nikah. Saya kira dokter atau IDI lebih tahu tentang
hal tersebut," ujarnya.[nfl]

0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !