Khalifahlife.com - “Perempuan itu lewat lagi dan lagi... Bukan salah dia kalau dia lewat-lewat dekat meja makan kami, di
sebuah restoran yang cukup romantis”
Bermula dari hubungan Kiren dan Paul yang
sudah mendekati ujung tombak. 10 tahun pernikahan dengan banyak bumbu
pernikahan, baik yang asin maupun manis. Namun sekarang ini semua terasa
hambar. Komunikasi lancar tapi hambar, ciuman sayang ada namun kurang berkesan,
semua sekedar basa-basi, sekedar menggugurkan kewajiban yang akhirnya agar
tidak terjerat cinta lokasi dengan teman sejawat di lokasi kerja masing-masing, Kiren
berinisiatif untuk mengajak Paul menata ulang kembali cinta diantara mereka.
Makan malam yang romantis di atas Plaza Semanggi yang memandang langit Jakarta dan keriuhan
lampu mobil di malam hari, mungkin mampu membuat gairah cinta mereka kembali
bersemi. 10 tahun pernikahan dengan rutinitas yang tidak dapat dicegah, membuat
suami sudah kayak saudara lama.
Akhirnya tersetting sudah acara pembuka berupa makan malam yang romantis. Kiren pun berdandan cukup ekstra. Walaupun masih cantik, namun gaun yang dipakai sudah tidak bisa membuat Kiren kelihatan lebih langsing dan modis lagi. Maklum Kiren kan sekarang sudah kepala empat. Namun Kiren masih menarik kok, terbukti gangguan cukup intens untuk Kiren membantu cinta baru di lokasi kerjanya sekarang. Kiren bertekad untuk membangun kembali kehambaran cinta dalam rumah tangganya..
Dan perempuan muda, pelayan restoran itu bertanya dengan manisnya, “mau minum apa” lalu menjelaskan sedikit mengenai menu yang cukup favorit di restoran itu. Semula Kiren biasa saja, namun dia mendapatkan Paul melirik-lirik perempuan itu dan mencuri pandang berkali-kali. Walaupun mereka berdua bercakap-cakap dan mencoba untuk konsentrasi, namun Kiren mendapati pandangan Paul berkali-kali dilayangkan pada perempuan muda yang sibuk melayani tamu lain di meja ujung sana.
Jujur, Kiren terganggu, memang sudah fitrah lelaki melihat dan mengagumi perempuan cantik dan aku juga gak bisa mengusir semua perempuan cantik yang lewat depan meja kami. Namun para suami jangan melirik-lirik perempuan lain di depan istri dong. Istri-istri kan juga punya perasaan,“hadeeuhhh.. sakitnya... disini..” Kiren melihat wajahnya yang cantik di cermin toliet dan memutuskan untuk tegar,walau ada sedikit rasa tidak nyaman di ujung hatinya. Rasa tidak nyaman itu, yaa.. fitrah juga.
Akhirnya tersetting sudah acara pembuka berupa makan malam yang romantis. Kiren pun berdandan cukup ekstra. Walaupun masih cantik, namun gaun yang dipakai sudah tidak bisa membuat Kiren kelihatan lebih langsing dan modis lagi. Maklum Kiren kan sekarang sudah kepala empat. Namun Kiren masih menarik kok, terbukti gangguan cukup intens untuk Kiren membantu cinta baru di lokasi kerjanya sekarang. Kiren bertekad untuk membangun kembali kehambaran cinta dalam rumah tangganya..
Dan perempuan muda, pelayan restoran itu bertanya dengan manisnya, “mau minum apa” lalu menjelaskan sedikit mengenai menu yang cukup favorit di restoran itu. Semula Kiren biasa saja, namun dia mendapatkan Paul melirik-lirik perempuan itu dan mencuri pandang berkali-kali. Walaupun mereka berdua bercakap-cakap dan mencoba untuk konsentrasi, namun Kiren mendapati pandangan Paul berkali-kali dilayangkan pada perempuan muda yang sibuk melayani tamu lain di meja ujung sana.
Jujur, Kiren terganggu, memang sudah fitrah lelaki melihat dan mengagumi perempuan cantik dan aku juga gak bisa mengusir semua perempuan cantik yang lewat depan meja kami. Namun para suami jangan melirik-lirik perempuan lain di depan istri dong. Istri-istri kan juga punya perasaan,“hadeeuhhh.. sakitnya... disini..” Kiren melihat wajahnya yang cantik di cermin toliet dan memutuskan untuk tegar,walau ada sedikit rasa tidak nyaman di ujung hatinya. Rasa tidak nyaman itu, yaa.. fitrah juga.
***
Cemburu merupakan tabiat wanita. Ini juga
dialami para istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan shahabiyyah yang
lain. Namun tentu saja, kecemburuan ini tidak serta merta membutakan hati
mereka. Bagaimana dengan kita?
Oleh karena itu, semestinya hal ini menjadi perhatian seorang suami. Sehingga ia tidak serampangan dalam meluruskan ‘kebengkokan’ sang istri dan dapat memaklumi tabiat wanita ini selama dalam batasan yang wajar. Apalagi pada hakikatnya, kecemburuan istri terhadap suaminya bukan merupakan hal yang tercela. Bahkan menjadi tanda adanya rasa cinta di hatinya. Tentunya selama tidak melampaui batasan syariat.
Allah SWT. memerintahkan setiap hamba-Nya untuk menjaga pandangannya dari hal-hal yang diharamkan dikarenakan dapat menuntunnya kepada perbuatan zina yang diharamkan, sebagamana disebutkan didalam firman Allah swt :
Maha Benar Allah dalam firmanNya. : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. (QS. An Nur : 30)
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra : 32).
Penulis : Fifi P. Jubilea (Founder & Conceptor Jakarta Islamic School)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !