Home »
Bahasa Inggris
,
Berita Nasional
,
Featured Berita Nasional
,
HeadLines
,
joko widodo
,
jokowi
,
Soal UN
,
Sosiologi
,
UN 2014
» Lagi, Jokowi Masuk Soal UN Sosiologi dan Bahasa Inggris
Lagi, Jokowi Masuk Soal UN Sosiologi dan Bahasa Inggris
Thursday, April 17, 2014 | 9:57 AM
Khalifahlife.com-Setelah dihebohkan dengan biografi Jokowi yang masuk ke dalam soal. Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia pada hari pertama. Pada hari kedua dan ketiga-pun sosok Jokowi kembali menghiasi lembaran soal peserta ujian.
Pada soal Sosiologi, siswa dituntut untuk mengisi jawaban mengenai program Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat yang digelontorkan Gubernur DKI Jakarta. Seperti disampaikan oleh Husna Mutmainah, siswi Kelas 3 SMA IT Al Qudwah di Jalan Raya Margonda, Beji, Depok.
Husna menerangkan bahwa soal tersebut menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta telah meluncurkan program Jakarta Pintar dan Jakarta Sehat. Kedua program itu membuat masyarakat Jakarta gratis mendapatkan pendidikan dan kesehatan. Masyarakat Jakarta mendapatkan jaminan dengan program itu.
"Saya lupa nomor berapa..yang jelas pertengahan dari 40 soal. Pertanyaan dari soal itu adalah apakah kedua program itu merupakan fenomena perubahan sosial? Pilihan jawabannya itu cepat, lambat, sedang, dan apa yah selanjutnya..lupa," katanya seperti dikutip dari tribunnews, Rabu (16/4).
Sedangkan dalam soal Bahasa Inggris, seperti dilansir dari liputan6 bahwa Jokowi juga menjadi topik di salah satu lembar soal siswa wilayah Banten dan Jawa Tengah.
Bentuk soal yang membuat nama Jokowi sebagai berikut :
"A car is still an expensive vehicle for most Indonesians. But the goverment's program of cheap car certainly will worsen the traffic congestion in the capital city of Jakarta.
On the other hand, it can help Indonesian people who want to have a new car with a cheap price. This policy is also increase the growth in economy and people's reduce traffic congestion. The public complaint is certainly expressed by the governor of DKI Jakarta, Joko Widodo and NBSP.
Jokowi also plans to restrict the used private vehicle. He ensures this plan will not be successful when cheap cars are coming on the streets of the capital.
Board member of Indonesian Consumers Foundation (YLKI), Tulus Abadi, also protested the policies of cheap cars that are listed in G.R 41/2013 of Regulatory Budget Environment Friendly car (LOGC).
Pertanyaan-nya adalah What is the writer's position in the controversy of cheap car policy?
Menanggapi hal ini respon berbagai pihak sangat beragam. Salah satunya dari Direktur Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi (Sigma), Said Salahudin menduga tim sukses Jokowi masuk ke lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dengan tujuan mencuci otak siswa (brainwashing) pemilih pemula yang jumlahnya diperkirakan mencapai 3,1 juta orang.
"Keberadaan tim Jokowi di Kemendikbud terlihat jelas dengan masuknya profil calon presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu dalam tiga mata pelajaran di Ujian Nasional (UN)," kata Said Salahudin kepada wartawan.
Ia menilai bahwa semua ini telah direncanakan dengan pola sistematis dan dia dengan lantang mengharapkan Mendikbud segera menggelar sidang etik yang bersifat terbuka terhadap tim penyusun soal UN tersebut.
" Rakyat harus diberi kesempatan untuk mengetahui secara pasti tentang siapa sesungguhnya tim penyusun soal itu, apa motif mereka, dan siapa aktor intelektual yang memerintahkan mereka,"terangnya.
Menanggapi masuknya Jokowi dalam soal UN, Ibnu Hamad selaku Juru Bicara Kemendikbud memastikan tim pembuat soal bukan dari pihak Jokowi atau orang yang berkecimpung di dunia politik.
"Tim pembuat soal UN terdiri dari guru dan dosen perguruan tinggi dari Puspendik, lalu ada staf Balitbang. Jadi bebas politik, walau sifatnya kecolongan," jelasnya kepada wartawan di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Rabu (16/4).
Ia menegaskan tak ada kesalahan prosedur atas munculnya nama Jokowi di naskah UN. Proses verifikasi atas soal yang dibuat sudah dilakukan, hanya tim verifikator tidak melihat perkembangan politik nasional.
"Soal sudah disusun Juli dan Oktober tahun lalu sehingga proses prosedur sudah benar begitu. Tidak terduga Jokowi sebagai capres dan muncul di soal semata-mata tujuan akdemik," terangnya lagi.
Sebenarnya tidak hanya nama Jokowi saja yang masuk dalam soal UN, ada nama penyanyi legendaris Iwan Fals juga.
"Seharusnya kemunculan nama Jokowi tak dipersoalkan. Namun, karena hal ini dinilai masalah, maka pihak Kemdikbud akan turun tangan dan segera diinvestigasi apakah ada unsur politik atau akademik saja. Investigasi ini akan dipimpin langsung Pak Wamendikbud,"jelasnya mengakhiri.
Terlepas dari apakah ada unsur politik dalam soal UN, tapi desakan masyarakat mengenai hal yang bersamaan dengan masa Pilpres dimana Jokowi merupakan salah satu calon kandidat Presiden menjadi pertanyaan besar yang harus segera dipertanggungjawabkan. Ditambah siswa kelas 3 SMA se-derajat merupakan siswa yang memiliki hak pilih di laga Pilpres nanti.(Jwt)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !