Coba Pikat Wisatawan Muslim, Jepang Sajikan Menu Olahan Ikan Paus Halal

KhalifahLife.com | Mencoba memenuhi permintaan dari wisatawan Muslim, restoran Jepang telah menyajikan menu daging ikan paus halal, menyusul langkah yang diambil oleh bandara utama negara itu untuk menarik pariwisata Muslim.

Menawarkan wisatawan Muslim rasa langka daging ikan paus, makanan dari olahan ikan paus Jepang telah bersertifikat halal pada tahun lalu.

"Dapatkah Anda bayangkan jumlah atlet Muslim yang akan datang ke Tokyo? Kita harus memberi mereka makan," kata Datuk Ibrahim Haji Ahmad Badawi, pimpinan perusahaan makanan Malaysia Brahim kepada Agence France Presse (AFP) pada seminar tentang pariwisata halal di Tokyo.

Memiliki perusahaan halal sendiri, Badawi telah menandatangani kesepakatan dengan All Nippon Airways (ANA), salah satu operator terbesar di Jepang yang memasok makanan halal.

Sejumlah hotel besar juga mendekatinya meminta masukan tentang bagaimana mereka dapat melayani tamu Muslim.

"Wisatawan Muslim masih tidak merasa nyaman di sini," ujar Badawi."Dan pemerintah tampaknya telah memahami hal ini."

Untuk sebuah negara yang sebagian besar homogen dengan hanya sekitar 100.000 Muslim, Jepang telah mencoba menarik wisatawan dari negara-negara Muslim. Meningkatnya jumlah wisawatan Muslim akhir-akhir ini, membuat Jepang mulai menyediakan banyak fasilitas seperti mushola, menjual jilbab yang terbuat dari sutra lokal serta daging ikan paus bersertifikat halal.

Bagi Badawi, meskipun Jepang cukup lambat memulai langkah itu, namun banyak wisatawan Muslim datang ke Jepang dalam jumlah yang lebih besar sehingga memberikan Tokyo irisan kue global pariwisata Muslim senilai 600 miliar dolar.

Dalam beberapa bulan terakhir, bandara utama telah menyediakan ruang shalat. Selain itu, wisatawan Muslim juga bisa mencari oleh-oleh dan mereka bisa membeli jilbab yang terbuat dari sutra Jepang.

Makanan dan produk lainnya juga telah bersertifikat halal, ketika mereka melalui Bandara Internasional Kansai, dekat Osaka.

Japan Halal Association, yang didirikan pada tahun 2010, adalah salah satu dari dua badan yang dapat memberikan status halal di negeri ini.

"Kami adalah anggota asosiasi Dewan Halal Dunia," kata ketua asosiasi Hind Hitomi Remon kepada AFP.

"Sejak 2012, kami telah menerbitkan sertifikat halal kepada 40 perusahaan, dan akan meningkat pada tahun ini," jelasnya.[af/onislam]