Perbedaan Madrasah dan Islamic School - Situs Portal Berita Keluarga Muslim Indonesia
Headlines News :
Home » , , , , , , , , , , , , » Perbedaan Madrasah dan Islamic School

Perbedaan Madrasah dan Islamic School

Wednesday, August 27, 2014 | 2:36 PM



Khalifahlife.com – Pendidikan adalah hal yang sangat penting, bahkan setiap lima tahun sekali kita akan mendengar pendidikan menjadi salah satu program jualan bagi para calon petinggi di negeri ini. Para orang tua selalu berusaha untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra putrinya dengan memasukkan mereka ke sekolah-sekolah pilihan atau sekolah favorit yang terkenal dengan kualitasnya atau kurikulum sekolah dan tenaga pengajarnya.

Tahun 2000-an mulai dikenal istilah Islamic school dan Sekolah Dasar Islam (SDI) atau SMPIT dan SMAIT yaitu sekolah dengan basis pendidikan pada ajaran dan pengetahuan Islam dengan konsep full day school. Jauh sebelum adanya istilah-istilah tersebut, madrasah telah hadir sebagai sekolah dengan basis pendidikan Agama Islam. Namun, madrasah dinilai hanya menitikberatkan pada pendidikan agama dan kurang dalam pengetahuan umum. Hal inilah yang kemudian mendorong munculnya Sekolah-sekolah Islam swasta dengan beragam keunggulan.
Kurikulum yang dikembangkan di Madrasah sebagian besar adalah kurikulim murni Kementrian agama. Ada madrasah yang menambahkannya dengan kurikulum yayasan sebagai suplemen dan ciri khusus madrasah yang bersangkutan, misalnya seperti materi baca tulis Al Quran (BTQ), keterampilan batik dan Nahwu Sharuf. Hal ini sifatnya selain untuk menambah kualitas unggulan lulusan, juga sebagai sarana pewarisan ideologi pergerakan bagi para kader. Penambahan kurikulum ciri khusus ini merupakan hal yang wajar bagi lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan yayasan tertentu.
Berbeda dengan Islamic School yang memiliki konsep full day school. Kurikulum di sekolah-sekolah tersebut pada umumnya berlandaskan kepada kurikulum nasional yang diperkaya dengan pendekatan dan isi yang sesuai dengan pijakan filosofis, visi dan tujuan pendidikan Islam. Tambahan muatan pada pelajaran Agama Islam, pelajaran membaca dan menghafal Al Quran, serta mempertajam kurikulum kepanduan dalam rangka pembentukan karakter.
Sementara pada kurikulum SDI yang juga berkarakter full day school bersifat lebih dinamis dengan dikemas sedemikian rupa sebagai bentuk riil mensikapi dinamika sosial dan untuk menarik anak didik. Pengembangan  kurikulum bervariasi sesuai dengan karakter lokal dan ciri khusus yayasan penyelenggaranya. Kurikulum tambahan ini pula yang kadang menjadi daya tarik dari sekolah tersebut, seperti misalnya kurikulum tahfidz Quran, pendidikan dengan basis tauhid, entrepreneurship dan lain-lain.
Di SDI dan Islamic school, implementasi kurikulum juga diwujudkan dalam bentuk kegiatan terprogram yang dilaksanakan secara rutin oleh sekolah, misalnya dengan kegiatan super camp, out bond, field trip, parenting day, market day, mabit, pesantren ramadhan dan lain sebagainya.
Dari sisi tenaga pengajar, guru-guru madrasah adalah PNS dan juga guru honorer. Sedangkan untuk SDI dan Islamic  school guru-gurunya merupakan pegawai swasta yang dipilih melalui rekrutmen yang cukup ketat terlebih untuk sekolah-sekolah yang telah memiliki nama. Dari segi usia pun, rata-rata guru-guru di SDI adalah tenaga pengajar yang masih muda dan mempunyai semangat kerja serta semangat juang yang tinggi.
Jumlah murid di madrasah dan SDI sangat berbeda. Di Madrasah tidak jauh berbeda dengan sekolah umumnya yang di tiap kelas rata-rata berjumlah 30-38 murid dengan satu guru, sedangkan di SDI dan Islamic school rata-rata per kelas hanya dibatasi  mulai 10-20 murid dengan 2 guru.
Dari segi fasilitas sekolah, madrasah umumnya hanya memiliki fasilitas standar sekolah umumnya dengan ruang kelas dan ruang guru. Sementara itu di SDI dan Islamic full day school  rata-rata telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti lab computer, perpustakaan, lapangan olah raga bahkan mushola atau mesjid. Namun, di kota-kota besar ada pula madrasah modern yang telah memiliki fasilitas cukup lengkap seperti SDI.
Semua fasilitas dan kurikulum yang ada di sekolah tentunya akan berbanding lurus dengan biaya pendidikan. Madrasah adalah suatu bentuk sekolah dari pemerintah sama seperti sekolah negeri yang disediakan pemerintah dan tentunya pemerintah pun akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas kurikulum dan tenaga pengajar untuk menghasilkan sumber daya yang lebih baik. Dan bagi orang tua yang tidak puas dengan model pendidikan madrasah yang dirasa kurang cukup untuk menambah karakter pendidikan Islam bagi putra-putrinya dapat mencari SDI atau Islamic School yang sesuai. [wn/berbagai sumber]
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
KANAL : REDAKSI | IKLAN | HUBUNGI KAMI
Copyright © 2011. Situs Portal Berita Keluarga Muslim Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger