Khalifahlife.com - Sebuah cerita penggugah jiwa…
Dikisahkan ada seorang
laki laki yang merasakan kesakitan di sekitar jantungnya...
Lalu pergilah ia ke
London untuk memeriksakan rasa sakitnya, setelah melalui proses pemeriksaan
yang cukup panjang maka dokter spesialis jantung menjelaskan kalau ada
penyempitan di salah satu pembuluh jantungnya maka harus dilakukan operasi
untuk melebarkan pembuluh jantungnya.
Sebelum dilakukan operasi
ia memohon untuk kembali ke negerinya dengan keperluan bertemu keluarganya
terlebih dahulu.
Maka pulanglah laki-laki
tersebut untuk bertemu dengan keluarganya.
Beberapa hari sebelum berangkat
ke London duduklah laki-laki tersebut dengan temannya dan di depannya ada toko
penjual daging, dia melihat seorang wanita tua yang sedang memunguti pecahan
tulang dan serpihan daging. Melihat kejadian aneh tersebut pergilah laki-laki
tadi ke wanita tua dan bertanya tentang perbuatanya tersebut. Lalu wanita tua
tadi menjawab: “suamiku telah meninggal dan aku harus menghidupi 6 orang anak
wanita, sudah berbulan bulan mereka tidak pernah merasakan makan daging.”
Mendengar perkataan
wanita tadi laki-laki tersebut merasa sedih sekali kemudian ia berkata kepada
penjual daging: “berikan kepada wanita ini daging setiap pekan sesuai dengan
yang ia butuhkan!”
Setelah mendengar apa
yang dikatakan laki-laki tersebut, maka wanita tua tadi langsung mengangkat
tangannya dan berdoa dengan penuh keikhlasan untuknya.
Laki-laki tersebut pulang
ke rumahnya dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa dan kekuatan di badannya
sampai dia berfikir untuk tidak pergi ke London, akan tetapi istri dan anak-anaknya
memaksanya untuk tetap pergi ke London dan menjalani operasi jantung di sana.
Setelah sampai di London
kemudian diperiksa ulang, ternyata penyakitnya telah sembuh tanpa harus
dioperasi! Mendengar kenyataan tersebut laki-laki itu menangis tanpa bisa dia
tahan, seraya berkata: “sungguh aku telah beruntung berjual beli dengan Rabbku.”
Apa yang dikisahkan diatas
adalah benar dan betul (dengan berlindung kepada AlLah dari segala jenis
perasaan bathin yang tidak diridhai oleh-Nya), bahwa berdasarkan pengalaman
pribadi, setelah beberapa kali berusaha membantu orang lain untuk
merealisasikan harapan dan keinginannya yang mungkin hanya hal biasa untuk
kita, tetapi menjadi sesuatu yang luar biasa bagi pihak yang dibantu.
Mungkin inilah rahasia dari
apa yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa sabda nya... “Allijuu Mardhakum Bish Shadaqah...!!
Obatilah Penyakit Kalian Dengan Banyak Bershadaqah.”
Suatu ketika saya pernah
mengisi sebuah ta’lim dan sedikit menyinggung tema sedekah atas permintaan
panitia, agar mendorong jamaah memberikan infaq untuk mesjid. Seusai ta’lim
panitia memberitahu bahwa pendapatan infaq meningkat cukup signifikan.Alhamdulillah.
Tetapi ketika saya jalan
keluar mesjid menuju pulang, jamaah yang baru saja mengikuti ta’lim menyebar
mengerumuni bazaar yang terdapat di halaman mesjid. Tak sengaja saya melihat
seorang jamaah menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribu kepada penjual
busana muslim. Dan jamaah lain pun tanpa membawa kantong-kantong plastik hasil
belanjaan. Dalam hati saya berkata “Panitia mesjid yang baru saja menerima
infaq dengan peningkatan tidak lebih dari dua kali lipatnya sudah merasa
senang, dan jamaah pun tenang telah memberikan infaqnya. Tetapi, bandingkanlah
infaq yang diberikan dengan hasil belanjaan yang dibawanya, Astagfirullah…hamba
ternyata masih belum dapat seperti RasulMu ya Allah yang mampu mengajak para
sahabatnya menjadi ahli sedekah yang terbaik.”
Di lain waktu, saya
khusus membicarakan tentang sedekah ini pada jamaah yang sudah cukup umur,
rata-rata jamaah adalah pensiunan dari berbagai profesi. Para jamaah merasa
tersentuh mendengar kisah-kisah keajaiban sedekah. Bahkan salah seorang jamaah
kemudian berkata, “mengapa tidak dari dulu saya mendengar tentang hal ini
ketika saya masih menjadi pejabat dan masih makmur.”
Ketika panitia
memberitahu bahwa bapak yang mantan pejabat tersebut saat ini pun sebenarnya
masih lapang, tinggal di rumah yang besar dengan mobil yang berderet.
Sungguh, saya merasa
gagal dalam memotivasi orang-orang untuk bersedekah atas kesadaran mereka,
tanpa berharap balasan dan embel-embel meski itu adalah janji Allah yang Maha
Benar. Sedekah adalah bukti keimanan kita sebagaimana Rasul dan para sahabatnya
yang gemar berinfaq dan sedekah bukan karena berharap menjadi orang yang kaya.
Karena tentunya jika Rasul bersedekah untuk mendapat balasan di dunia, maka ia
dan para sahabatnya adalah orang-orang yang sangat kaya. Rasul bersedekah dan
mencontohkan sedekah pada umatnya sebagai keimanan mengikuti perintah Allah,
dan memberikan panduan agar kita selalu berharap pertolongan hanya dari Allah
semata. Wallahu’alam bishawab. [bersambung]
Sumber : Kisah seorang
penuntut ilmu yang ingin berbagi ilmu BB
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !