Khalifalife.com | Para pemimpin Muslim di Australia mengecam usulan langkah-langkah anti teror Perdana Menteri Tony Abbot. Mereka menyebut langkah-langkah itu hipokrit dan tidak bisa dibenarkan.
"Undang-undang ini jelas menargetkan Muslim dan mereka melakukannya secara tidak adil," kata Muslim Australia dalam sebuah pernyataan yang diperoleh Daily Telegraph pada Kamis 21 Agustus kemarin.
"Meskipun kesannya menggunakan bahasa hukum yang netral, namun bukan rahasia bahwa dalam prakteknya UU ini secara khusus menargetkan Muslim."
Ditandatangani oleh sekitar 60 pemimpin Muslim, termasuk imam senior, mereka mengecam pemaksaan UU dengan dalih untuk mencegah tumbuhnya ekstremisme, sembari mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa puluhan Muslim Australia yang melakukan perjalanan berperang di Irak atau Suriah merupakan ancaman bagi Australia.
"Tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung ancaman ini," kata pernyataan itu.
"Sebaliknya, karikatur rasis anti Muslim sebagai sesuatu yang mundur dan rentan terhadap aksi kekerasan justru tidak diungkap."
"Ini adalah pelajaran bahwa isu-isu yang sama tentang tentara Australia yang bepergian ke luar negeri untuk berperang membela Israel atau melatih Yahudi tidak pernah dibangkitkan."
Reaksi marah umat Islam Australia pecah setelah adanya pertemuan dengan PM Tony Abbott di Brisbane pada Rabu 20 Agustus lalu dan seruan sebelumnya untuk bergabung dengan "Tim Australia" yang bertujuan melawan terorisme.
"Komunitas Muslim diminta untuk tunduk pada hukum dan kebijakan yang sudah diputuskan pada hal kami menolaknya," kata pernyataan itu.
Ini bukan pertama kalinya bahwa Muslim Aussie menyuarakan oposisi mereka terhadap undang-undang anti-terorisme yang diusulkan pemerintah.
Awal bulan ini, langkah Abbott untuk menguatkan UU kontra teroris menuai kemarahan umat Islam yang menggambarkannya sebagai undang-undang yang hanya akan memicu memburuknya hubungan antara minoritas agama dengan masyarakat Australia.[af/onislam]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !