Khalifahlife.com - Pada era teknologi informasi yang serba
egosentris dan hedonisme seperti sekarang ini, apa yang dicari sepasang
suami-isteri yang begitu yakin bahwa Al Qur’an akan menjadi jalan keluar untuk
seluruh problema hidup?
Pasangan H. Mutamimul ‘Ula, S.H. dan Dra. Hj.
Wirianingsih telah membuktikannya. Keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah penyembuh bagi duka
lara kehiduan telah membawa mereka kepada keberhasilan mendidik sebelas
putra-putrinya. Semua putranya menjadi para penghafal Al Qur’an yang tidak
hanya cerdas secara ukhrawi, tetapi juga cerdas secara duniawi.
Putra putri Wirianingsih dan Mutamimul ‘Ula
yang berjumlah sebelas: tujuh laki-laki dan empat perempuan, seluruhnya
mengawali masa kanak-kanak mereka dengan bergaul secara intensif bersama Al
Qur’an. Pasangan ini secara sistematis telah merancang kurikulum berbasis Al
Qur’an bagi putra-putrinya. Seteah 25 tahun menikah dan
berjuang mendidik putra-putrinya dengan basis Al Qur’an, putra-putri mereka
tumbuh menjadi pemuda dan pemudi yang istimewa. Al Qur’an tumbuh di hati
mereka. Mewarnai kecerdasan pemikiran dan kebersihan akhlak mereka.
Afzalurahman putra pertama, hafal Al Qur’an
pada usia 13 tahun – kini usia 23 tahun – semester akhir Teknik Geofisika ITB.
Ketua pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai peserta Pertamina Youth Programme 2007.
Faris Jihady Hanifa, hafal Al Qur’an pada usia
10 tahun dengan predikat mumtaz. Kini usianya 21 tahun dan duduk di semester
tujuh Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfidz Al Qur’an yang
diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di
Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ
tahun 2004, dan sekarang Faris menjadi Sekum KAMMI Jakarta.
Putri ketiganya Maryam Qonitat, hafal Al
Qur’an sejak usia 16 tahun. Kini usianya 19 tahun dan duduk di semester 5
Fakultas Ushuludin Universitas Al Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan
terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006 ini, diikuti pula oleh adik-adiknya yang
memiliki hafalan yang berbeda-beda.
Afifah, adiknya, kini mahasiswa Fakultas Hukum
UI. Dia menyelesaikan hafalan 29 Juz saat lulus SMA. Yang istimewa adalah putra
kedelapan, yakni Muhammad Syaihul Basyir. Waktu duduk di SDIT Al Hikmah. Dia
sempat berazam untuk memecahkan rekor hafal Al Qur’an saat lulus SD. Pada saat
itu, dia telah hafal 25 Juz Al Qur’an. Kini, azam itu tercapai.
Visi tentang Al Qur’an tidak begitu saja
muncul pada pasangan ini. Visi tersebut telah dibangun dan diinternalisasi
bahkan sejak mereka belum menikah. Islam yang datang dengan Mujizat Al
Qur’annya akan menjadi solusi sepanjang zaman. Bu Wiwi, demikian panggilan
akrab dari Wirianingsih, sejak masih gadis adalah sesosok perempuan yang begitu
dekat dengan Islam
dan tarbiah. Dia lahir dari keluarga yang kental dengan agama. Demikian pula suaminya. Inspirasi
surat Al Imran ayat 110 yang berbunyi,”Kuntum
khaira umatin ukhrijat linasi, taimuruna bilma’ruf wa tanhauna ‘anil munkar”’,
begitu melekat pada dirinya. Cita-citanya untuk mewujudkan keluarga yang mampu
mengispirasi dan menjadi teladan bagi masyarakat tertanam begitu kuat dan
dalam.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !