KhalifahLife.com - Masya Allah, di zaman individualisme sudah menjadi gaya hidup terutama di negara Barat, ternyata masih ada jiwa-jiwa yang memiliki rasa sosial yang tinggi ketika terjadi pelecehan terhadap makhluk lain. Tak kalah luar biasanya, pembelaan Hak Asasi Manusia itu adalah seorang perempuan muda yang akhirnya mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan orang lain. Sebuah pribadi luar biasa bagi warga yang tinggal di masyarakat individualis seperti Jerman.
Jerman terbangun dari ketidakpedulian mereka pada tindak kejahatan saat Tugce Albayrak, seorang gadis muda berusia 23 tahun berdarah Turki yang akhirnya menghembuskan nafas terakhir tepat pada hari ulang tahunnya, Jumat 28 November 2014 lalu karena berusaha mati-matian menghentikan pelecehan terhadap dua wanita di dalam toilet restoran siap saji pada 15 November 2014 lalu.
"Semua bermula pada Sabtu 15 November 2014 lalu. Tugce Albayrak tak tinggal diam saat mendengar teriakan minta tolong dari sebuah toilet di restoran cepat saji di Kota Offenbach, dekat Frankfurt. Suara teriakan itu berasal dari 2 perempuan yang mengalami pelecehan seksual dari sekelompok laki-laki. Albayrak terlibat adu mulut bahkan bergelut dengan para tersangka. Berusaha mati-matian menghentikan pelecehan itu. Ia jatuh koma setelah para pria pelaku pelecehan kembali dan menyerangnya secara brutal di lapangan parkir,"kronologis kejadian yang ditulis oleh laman BBC News , Rabu (3/12).
Terbukti, 3.000 warga Jerman menghadiri upacara pemakamannya, menyalatkan jasadnya di Waechtersbach di negara bagian Hesse, dan mengantarnya ke peristirahatannya yang terakhir.
Bahkan, doa dari berbagai latar belakang agama dan kepercayaan terlantun untuk ketenangan arwah perempuan muslim ini.
Tidak hanya warga Jerman yang terbangun tetapi juga Presiden Jerman Joachim Gauck ikut berkomentar akibat aksi keberanian Al Bayrak. Presiden Jerman mengatakan apa yang dilakukan Albayrak, keberaniannya untuk bertindak
meski akhirnya mengorbankan nyawanya sendiri, menjadi suri tauladan.
"Exemplary courage and moral fortitude. (Ia adalah teladan dalam hal keberanian dan mengedepankan moral)," ungkqp Pak Presiden,sepedti ditulis BBC News.
Tak sampai disitu, 100 ribu warga Jerman menandatangani sebuah petisi yang meminta Albayrak, gadis Jerman keturunan Turki, mendapatkan penghargaan tertinggi dari negara, Order of Merit, secara anumerta sebagai "Pahlawan".
Menanggapi , permintaan petisi ini, Presiden Gauck mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan penghargaan tersebut dan memberikan dukungan morl kepada keluarga yang ditinggalkan.
"Seperti halnya warga negara lain yang tak terhitung
banyaknya, aku terkejut atas tindakan mengerikan (para
tersangka). Tugce pantas menerima ucapan terimakasih dan
hormat dari kita semua."(jwt/bbcnews/pic:theguardian.com)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !