"Situasi di Yerusalem saat ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Al-Maliki pada pertemuan OKI di Rabat ibukota Maroko pada hari Rabu lalu.
Al-Maliki memperingatkan bahwa penodaan terhadap masjid Al-Aqsha baru-baru ini adalah bagian dari rencana yang lebih besar untuk melakukan yahudisasi Al-Quds.
Rencana Israel termasuk mengambil alih daerah sekitar Masjid Al-Aqsha untuk memungkinkan jamaah Yahudi berdoa di kompleks masjid.
Ketegangan meningkat di kota suci Al-Quds sejak pekan lalu, ketika pemerintah Israel menutup kompleks Masjid Al-Aqsha setelah penembakan seorang rabbi ekstrimis Yehuda Glick sebelum kemudian masjid dibuka kembali sehari kemudian.
Beberapa anggota parlemen Israel juga telah memasuki kompleks masjid dalam beberapa hari terakhir, membuat kemarahan umat Islam palestina serta menuai kecaman resmi dari negara-negara Arab dan Muslim.
Menteri luar negeri Palestina memperingatkan bahwa perkembangan terbaru membuat perlunya intervensi dunia Arab dan Muslim untuk melindungi tempat-tempat suci di Al-Quds.
Seruan Al-Maliki itu juga didukung oleh Menteri Luar Negeri Maroko Salaheddine Mezouar yang menyerukan masyarakat internasional untuk campur tangan menghentikan provokasi Israel terhadap tempat-tempat suci Muslim di Al-Quds.
Pada bagian lain, Kepala OKI Iyad Madani meminta Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan segera untuk menghentikan agresi Israel di wilayah Al-Quds.
"Dewan Keamanan PBB harus mengeluarkan resolusi untuk mengakhiri pendudukan Israel di tanah Palestina sesuai dengan jangka waktu tertentu," kata Madani di Rabat.[af/onislam]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !