"Suku Yao membentuk sebagian besar Muslim yang ada di Malawi. Kami tidak bisa berbicara tentang Islam di negara ini tanpa menyebutkan suku ini," jelas Sheikh Muhammad Utsman, anggota eksekutif dari Dewan Ulama Malawi kepada OnIslam.net.
"Bahasa Yao juga dipakai oleh Muslim di Mozambik dan Tanzania, karena itu kami memutuskan untuk menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa mereka sendiri, sehingga mereka dapat memahami isi Al-Quran sepenuhnya."
"Ketika Islam pertama kali diperkenalkan ke Malawi oleh pedagang budak Arab di era 1880-an, Yao adalah suku pertama yang menerima Islam di Malawi. Kami merasa suatu kehormatan besar untuk menerjemahkan Al-Quran dalam bahasa mereka sendiri," Utsman menambahkan.
Ulama dan akademisi ternama, Dr Imran Shareef Muhammad, menggambarkan upaya menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Yao sebagai titik balik dalam sejarah Islam di negara ini.
"Proyek ini telah membuka bab baru dalam sejarah agama Islam di Malawi. Ini adalah suatu usaha yang akan mendorong Islam ke tingkat yang lebih tinggi," ujar Dr Muhammad, yang juga Sekjen Dewan Ulama Malawi kepada OnIslam.net
"Suku Yaos di negara ini telah lama menjaga kesucian Islam dan memiliki Al-Quran dalam bahasa mereka sendiri akan semakin memperkuat iman mereka," tambahnya.
"Kami melakukan ini dengan sengaja, sehingga orang bisa memahami agama Islam dalam bahasa mereka sendiri tanpa penghalang apapun," tegas Sheikh Utsman, anggota eksekutif Dewan Ulama Malawi kepada OnIslam.net.
"Jika mereka memahaminya, akan sangat mudah bagi mereka untuk mempertahankannya dari serangan apapun. Kami juga melakukan ini untuk mengambil pesan-pesan Islam kepada semua suku yang ada di Malawi."
Sebenarnya upaya ini bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh Muslim Malawi.
Sepuluh tahun yang lalu, komunitas Muslim di negara itu telah menerjemahkan Al Quran ke dalam bahasa Chichewa yang merupakan bahasa resmi negara.[af/onislam]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !