Akhirnya diketahui bahwa wanita manis itu memiliki pekerjaan sebagai wanita yang menjual diri untuk kesenangan sesaat. Apa yang dikatakan si wanita membuat Sita berfikir bahwa pikiran wanita itu benar, "wahai para istri, tidak usah marah kepada kami, karena suami Anda pergi kepada kami atau tidak, kami tetap dengan pekerjaan kami, dan bersyukurlah bila suami anda menjumpai kami, maka anda tidak perlu terlalu lelah melayani suami Anda dengan berbagai gaya yang bikin Anda kesal. Namun bila Anda kesal pada kami, ketahuilah bahwa kamipun kesal dengan kalian, kesal campur iri, kamu memiliki suami kamu sepanjang hari dan bertahun-tahun dan kamupun dihormati dengna diberikan nafkah olehnya dan mereka mau memperistri kamu. Kami para pelacur, hanya bisa menikmati suami anda dan berpura-pura sebagai istri suami orang hanya satu jam saja, maka harusnya yang kesal kami atau anda?
Pikiran yang tidak lazim, namun kalau dipikir-pikir benar juga yaa...
Penulis : Fifi P. Jubilea (Founder & Conceptor Jakarta Islamic School)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !