Meningkatnya Kasus Bunuh Diri Jadi Perhatian Serius Ulama di Kenya

Khalifahlife.com - Meningkatnya kasus bunuh diri serta upaya bunuh diri di Kenya, membuat pemimpin agama Islam di negara itu memutuskan untuk mencari solusi dengan menjelaskan bahwa Islam menawarkan cara untuk mengatasi tren yang mengkhawatirkan di tengah masyarakat, terutama di kalangan kaum muda.

"Ini bukan kebetulan bahwa di Kenya, sulit atau hampir mustahil untuk menemukan seorang Muslim mencabut nyawanya sendiri karena depresi atau bunuh diri karena menghindari tekanan hidup," jelas Syaikh Abdullatif Abdulkarim, Koordinator Pusat Sumber Daya Keluarga, yang menyediakan pelayanan konseling kepada keluarga Muslim di ibukota Kenya Nairobi, kepada OnIslam.net.

"Ini semua tentang iman kepada Allah yang membuat mereka mempertahankan harapan dalam menjalani kehidupan," tambahnya.

Ulama Kenya terkenal itu menambahkan bahwa individu yang melakukan aksi bunuh diri sering karena kekurangan motivasi terkait iman yang benar kepada Allah.

SyaikhAbdullatif menambahkan bahwa kasus menembak diri sendiri di antara Kenya non-Muslim diakibatkan karena kerusakan yang ada di keluarga dan masyarakat sehingga menyebabkan orang rentan terhadap tekanan dari kehidupan modern yang serba cepat.

"Jika seseorang bermasalah dan tidak memiliki seseorang untuk berbagi rasa takut dan pengalaman mereka, mereka lebih mungkin merasa depresi. Tetapi jika ikatan keluarga dan teman-teman di sekitar sangat erat, mereka akan membantu dia membuat beban itu menjadi lebih ringan," ujarnya.

"Itulah sebabnya Islam sangat menekankan untuk mempertahankan keluarga dan hubungan dengan masyarakat karena banyak manfaat dalam melakukan kehidupan sosial, ekonomi dan spiritual. Mungkin sudah waktunya ajaran ini dihidupkan kembali di kalangan warga Kenya sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi kasus bunuh diri," tegasnya

Langkah ulama Kenya untuk berbicara kasus bunuh diri, menyusul kematian aktor film dan komedian AS Robin Williams yang mendominasi percakapan di antara banyak warga Kenya.

Keprihatinan yang lebih luas menyebar setelah kasus bunuh diri di Kenya menjadi terlalu umum di masa lalu, dengan hampir tiap hari ada tragedi bunuh diri di media lokal.

Menurut perkiraan Departemen Kesehatan Kenya, sebanyak 7% dari laki-laki muda Kenya dan 10% dari perempuan muda di negara itu dilaporkan pernah melakukan percobaan bunuh diri. Selain itu, setidaknya 10% dari laki-laki muda dan 7% dari wanita muda telah melaporkan diri mereka tertekan, sehingga depresi menjadi faktor risiko tertinggi untuk melakukan tindak bunuh diri.

Estimasi menunjukkan bahwa sekitar 3.000 dari 100.000 warga Kenya bunuh diri atau mencoba untuk melakukannya, dengan Peringkat WHO menempatkan Kenya di posisi 65 dari 192 negara dalam hal prevalensi bunuh diri.

Catatan polisi menunjukkan bahwa ada 199 kasus bunuh diri tahun lalu, 205 tahun sebelumnya dan 99 pada tahun 2012. Namun kasus bunuh diri sebenarnya bisa jauh lebih tinggi karena banyaknya kasus yang tidak dilaporkan.[af/onislam]