KhalifahLife.com | Maraknya orang terjangkiti virus HIV dan AIDS telah menyebabkan kekacauan di Malawi. Masalah ini membuat pemimpin Muslim di negara Afrika selatan menyerukan adanya upaya membasmi beberapa praktek budaya yang menurut mereka bisa memicu penyebaran penyakit mematikan tersebut.
"Ada beberapa keyakinan budaya dan adat istiadat yang sebenarnya tidak diperbolehkan untuk kita ambil yang mengakar di masyarakat kita sejak zaman dahulu," ujar Kadewere dari wilayah selatan Malawi yang berpenduduk mayoritas Muslim kepada OnIslam.net.
"Termasuk budaya yang harus dihilangkan adalah memaksa remaja pria melakukan upacara inisiasi untuk tidur dengan gadis-gadis remaja setelah pubertas. Gadis-gadis ini juga dipaksa untuk melakukan hubungan seksual dengan pria yang lebih tua setelah pubertas atau setelah melalui upacara inisiasi," tambahnya.
Malawi sendiri menjadi salah satu tingkat negara yang tertinggi dalam hal HIV dan AIDS di negara sub-Sahara Afrika. Dan kemiskinan ikut menjadi satu-faktor yang memperparah penyebaran penyakit yang belum ada obatnya itu.
Namun demikian, kebiasaan tradisional bejat itu telah menjadi batu sandungan dalam upaya pemberantasan HIV dan AIDS.
"Pada saat dunia berkembang, kami menemukan bahwa adat istiadat dan kepercayaan ini sudah ketinggalan jaman dan tidak lagi dapat dilakukan. Praktek-praktek budaya seperti inilah yang membantu penyebaran pandemi HIV dan AIDS di sebagian besar masyarakat Malawi," kata Kadewere.
"Kita tidak bisa membiarkan ini terus terjadi terutama pada saat ini ketika kita sedang berjuang melawan pandemi. Keyakinan ini telah menempatkan kehidupan perempuan dan anak perempuan berisiko terkena HIV."
Para pemimpin tradisional Muslim Malawi memutuskan untuk memikul tanggung jawab dalam menyebarkan kesadaran tentang bahaya praktek-praktek budaya menyimpang tersebut dengan menyebarkan nilai-nilai Islam yang sebenarnya.
"Karena alasan ini sebagai pemimpin tradisional Muslim kami telah memimpin untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya praktik-praktik ini. Sebagai penjaga nilai-nilai budaya, kami telah mengambil inisiatif ini untuk melawan keyakinan ini," tegas Kadewere.
"Kami percaya bahwa sebagai pemimpin tradisional, kami memiliki tanggung jawab moral untuk membimbing masyarakat berperilaku yang baik dan menjalani gaya kehidupan yang tidak menyimpang, ketika pandemi HIV dan AIDS tidak menunjukkan tanda-tanda mereda."
"Para pemimpin tradisional dan pemimpin agama menyampaikan pesan-pesan ini ke pengikut mereka melalui Masjid dan Gereja. Sejak kami meluncurkan inisiatif ini, kami belum mendengar banyak kasus-kasus lagi terkait HIV. Hampir semua orang tampaknya menyadari konsekuensinya. Inisiatif ini juga telah mengurangi jumlah kehamilan dini di kalangan perempuan. Kami berada di jalur untuk membersihkan masyarakat dari praktek-praktek menyimpang," tandas Kadewere.[af/onislam]
Home »
Berita Dunia
,
HeadLines
» Pemimpin Muslim Malawi Basmi Budaya Menyimpang untuk Cegah HIV/AIDS

0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !