"Perlu ada lebih banyak investasi dalam meningkatkan jumlah sapi dan kambing sehingga kita dapat meningkatkan pasokan kepada orang-orang yang membutuhkan selama Idul Adha," ujar Zakaryya Adam, wakil presiden Yayasan Pengembangan Muslim Kamboja kepada The Daily Kamboja Selasa hari ini (7/10/2014).
Menurut Adam, bantuan hewan qurban dilakukan oleh sekitar 50 organisasi Islam lokal dan internasional, yang menawarkan lebih dari 6.000 ekor sapi dan kambing kepada keluarga Muslim yang ada di Kamboja agar bisa merayakan Idul Adha.
Namun, sumbangan tahun ini turun hampir 30 persen dari tahun lalu. Pada Idul Adha tahun lalu, lebih dari 7.000 ekor sapi dan kambing berhasil dibagikan kepada keluarga Muslim Kamboja.
Adam mengatakan, penurunan tersebut merupakan konsekuensi dari peningkatan sekitar 8 persen terkait harga pasaran untuk sapi dan kambing yang dijual di Kamboja.
"Harganya sekitar 400 dolar untuk sapi dan 120 dolar untuk seekor kambing dan jika harga terus meningkat, pendonor bisa-bisa akan menghentikan penyediaan hewan qurban ke Kamboja untuk idul Adha dan lebih memilih menyumbangkan ke negara-negara lain seperti Burma," jelas Adam, menambahkan bahwa sapi dengan kualitas sebanding dijual di Burma hanya 250 hingga 300 dolar, sementara kambing harganya cuma 60 hingga 70 dolar.
Ahmad Khair, ketua Ikatan Mahabbah Muslimin Malaysia mengatakan bahwa kontribusi organisasinya turun pada tahun ini karena tingginya harga hewan qurban di Kamboja.
"Tahun ini, kami membagikan hewan qurban kurang dari tahun lalu karena harga sapi di Kamboja semakin meningkat. Tentu saja, ini merupakan masalah besar dan kami berharap Perdana Menteri Hun Sen dan pemerintah Kamboja mengambil langkah-langkah untuk mengurangi mahalnya harga hewan untuk qurban tersebut," tandas Ahmad.[af/onislam]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !