Guruku Galak - Situs Portal Berita Keluarga Muslim Indonesia
Headlines News :

Guruku Galak

Wednesday, September 10, 2014 | 9:54 AM


Ari, anak Bunda Sari yang baru berusia 9 tahun mengeluhkan kondisi gurunya di sekolah. Bunda Sari membatin dalam hati, “wah bagaimana ini kalau Ari tidak mau sekolah, sementara sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Bunda Sari mencoba membujuk Ari dengan lembah-lembut dan akhirnya Ari pun mau berangkat ke sekolah dengan hati kacau dan wajah sendu. Bunda pun merasa sedih karena anaknya pergi ke sekolah tidak dengan wajah ceria.

Bunda Sari kemudian mencari tahu pada berbagai pihak yang berkaitan dengan sekolah anaknya. Kemudian diperoleh info bahwa memang guru di kelas 3 ada beberapa orang dan salah satu walikelas yaitu walikelas Ari terkenal sangat kaku dan keras dalam penanganan terhadap anak. Beliau yang dipanggil Bu Nani merupakan guru senior, walaupun semua mengakui cara mengajarnya bagus dan hasilnya anak-anak menjadi luar biasa. Bahkan setelah keluar dari kelas 3, guru-guru kelas 4 merasakan hasilnya, anak-anak menjadi lebih mudah diatur, disiplin dan dasar-dasar pembelajaran matematika dan sains sangat kuat sehingga tidak ada seorang guru pun yang mengeluhkan cara-cara keras dalam pembelajaran yang dilakukan oleh bu Nani.

Namun anak tetaplah anak, mereka tidak peduli dengan hasil, yang dilihat adalah seberapa jauh orang dewasa mampu memberikan rasa aman pada hatinya.

Hampir semua anak tidak menyukai cara-cara keras dalam pengajaran, jangankan anak-anak, kita, orang dewasa pun tidak suka bila diperlakukan dengan cara yang diktator dan keras tanpa senyum dari atasan kita di kantor misalnya, ataupun atasan kita ataupun suami misalnya. Walaupun niatnya baik, namun sebaiknya cara-cara untuk memperoleh hasil yang baik juga harus diperhatikan. Kita menyukai kelembutan, bahkan Allah mengatakan dalam Al Qur’an surat Al Imron yang berbunyi;

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS: Ali Imron: 159)

Maka bila kita me-refer pada ayat Al Quran dalam metode pengajaran, harusnya guru yang diubah caranyakah atau anak yang diubah hatinya..?

Penulis :  Fifi P. Jubilea (Founder & Conceptor Jakarta Islamic School)

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
KANAL : REDAKSI | IKLAN | HUBUNGI KAMI
Copyright © 2011. Situs Portal Berita Keluarga Muslim Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger